Potensi SAR di Daerah harus Dibekali Sertifikat Penyelamatan

KBRN, Tarakan : Pihak-pihak potensi SAR di daerah, ternyata harus dibekali sertifikat dari Basarnas. Hal ini sesuai dengan regulasi pertolongan dan penyelamatan.

Kepala Basarnas Tarakan, Syahril membenarkan bahwa yang dapat mengeluarkan sertifikat berkaitan dengan rescue adalah Basarnas.

“Baik itu rescue dari TNI/Polri, atau kelompok masyarakat tanggap bencana. Kita yang memiliki kewenangan mengeluarkan sertifikat tersebut. Selama Tahun 2022 sudah kita laksanakan, baik dari kelompok masyarakat, maupun TNI/polri. Jadi mereka kita bina kemudian ada uji kompetensi,? ujarnya.

Syahril melanjutkan, peserta tidak semena-mena dalam pendidikan dan latihan untuk potensi SAR ini. Terdapat pula nantinya kualifikasi untuk peserta yang lulus dan tidak.

Ia mengungkapkan jika tak adanya edukasi penanganan korban akan berakibat fatal. Misalnya kejadian tabrakan motor, menurut medis Basarnas itu sudah pasti ada cidera tulang belakang, untuk memastikannya maka diperlukan pengecekan objek vital.

?Penanganannya pun harus hati-hati, apalagi kita kalau kecelakaan di jalan itu masyarakat yang menolong biasanya ada yang pegang kaki angkat tangannya itu hati-hati. Bisa meninggal, bayangkan kalau alat vital itu sangat penting dan hati-hati penanganannya,? urai Syahril.

Biasanya pelatihan digelar selama satu pekan. Hal ini ia tekankan untuk penolongan dan penyelamatan menggunakan cara-cara yang telah ditentukan.

?Karena tenaga kita juga terbatas kan, jadi potensi-potensi inilah yang bisa membantu. Kalau kita ajak potensi tanpa edukasi cara penanganan korban itu juga fatal,? bebernya.

Sejauh ini telah ada sertifikat yang pihaknya keluarkan untuk potensi SAR yang ada. Kemudian akan melakukan pembinaan lebih lanjut agar pemahaman masyarakat terhadap penyelamatan semakin luas.

?Jika ada volunteer kan itu bisa membantu dulu, karena respon time itu diperlukan juga,? pungkas dia. (Crz)