KBRN, Tarakan : Mendeteksi warga binaan terjangkit penyakit menular dan tidak menular seperti HIV ,TBC Paru, Diabetes dan tekanan darah tinggi, 30 warga binaan Lapas Kelas IIB Kota Tarakan mengikuti Voluntary Conseling Test (VCT) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tarakan dan Puskesmas Karang Rejo.
Kegiatan yang dipusatkan di aula besukan Lapas Tarakan, Jumat (06/1/2023), diawali dengan pemberian konseling dan edukasi terkait HIV, TBC serta diabetes, sehingga mereka dapat memahami tujuan diadakannya VCT yang dilanjutkan pengambilan data WBP, pengambilan sampel darah WBP dan pengambilan sample dahak.
Kalapas Tarakan, Ridwantoro menuturkan, kegiatan ini sebagai pemenuhan hak warga binaan dalam memperoleh layanan kesehatan. Selain itu sinergitas dan kerjasama Lapas Tarakan dengan Dinas Kesehatan Kota Tarakan dan Puskesmas Karang Rejo.
âHal ini juga merupakan salah satu implementasi Kunci Pemasyarakatan Maju yakni bersinergi dengan stakeholder terkait.
Sementara itu Bidang Pengelola program HIV /IMS Puskesmas Karang Rejo Retno menilai, sangat pentingnya untuk dilakukan VCT di Lapas karena merupakan kelompok rentan terjadinya penularan HIV/AIDs, TBC.
âKhawatir terjadi interaksi penyimpangan seksual di dalam Lapas yang dapat menyebabkan penularan HIV , sehingga dilakukannya VCT sebagai upaya untuk mendeteksi warga binaan ada tidaknya yang positif HIV,â jelasnya.
Begitu halnya, Kasi Pembinaan Narapidana dan anak didik, Hendra Maha Saputra mengungkapkan dalam kegiatan Warna Bersari (warga binaan bersama sehat tanpa diskriminasi) di Lapas Tarakan, bentuk deteksi dini pihak Lapas dalam menanggulangi terjadinya Penyakit menular dan tidak menular terlebih.
âKegiatan ini semangat kita di awal tahun dalam mencegah penularan penyakit, karena dengan kondisi Lapas yang over kapasitas, lebih rentan terhadap penularannya.? Tutup Hendra.