07 Feb 2023 â 09:54
KBRN, Tarakan : Data hasil Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), kasus stunting di Tarakan turun dari 8 persen, menjadi 6 persen.
Koordinator Penanganan Stunting yang juga Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto menjelaskan, hasil tersebut buah Kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, untuk menurunkan angka stunting, dalam waktu beberapa bulan sejak pertengahan tahun lalu.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil audit dari Dinas Kesehatan melalui program E-PPGBM ada turun 2 persen.
?Untuk hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), mencatat Tarakan, mengalami penurunan kasus mendekati standar nasional, yakni 15,4 persen. Sementara standar nasional 14 persen,? ungkap Wawali.
Ia mengakui masih terdapat kasus stuntingsehingga pihaknya berkonsentrasi pada daerah yang angka stuntingnya tertinggi, sehingga mempersiapkan program untuk penanganan jangka pendek.
?Langkah kami lakukan yakni intervensi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada saat Musrenbang, agar dapat melakukan upaya penanganan stunting sampai ke kelurahan dan RT.? Terangnya.
Sehingga Ke depan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka stunting, setidaknya bisa menyamai target nasional, 14 persen.