TARAKAN - Persoalan sampah plastik di Kota Tarakan nampaknya telah menjadi isu krusial di Kota Tarakan.
Bagaimana tidak, selain penggunaan barang sekali pakai sulit terkontrol karena peningkatan aktivitas konsumsi, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah juga menjadi persoalan lingkungan khususnya pada kawasan pesisir.
Saat dikonfirmasi, Kepala DLH Tarakan Andry Rawung menerangkan, selain menekan penggunaan barang sekali pakai, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan juga berencana memberdayakan masyarakat dalam memproduksi paving blok dari daur ulang sampah plastik. Lanjutnya, nantinya pemerintah akan memberikan bantuan alat cetak untuk digunakan masyarakat.
"Sebagai salah satu upaya melakukan pengurangan produksi sampah plastik di Tarakan, pemerintah berencana untuk memberdayakan masyarakat mengembangkan usaha paving blok dengan memanfaatkan sampah plastik. Bahkan pemerintah sudah menyiapkan bantuan 5 unit alat pembuat paving blok untuk disalurkan," ujarnya, Kamis (16/10).
"Penyaluran ini nanti dilakukan secara simbolis oleh pak Wali (Wali Kota Tarakan) dalam waktu dekat. Kalau pelaku UMKM yang memanfaatkan sampah plastik sebenarnya sudah ada, mereka membuat produk kerajinan tangan seperti tas, topi bahkan baju," sambungnya.
Dikatakannya, sebenarnya saat ini sudah terdapat kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi kerajinan tangan. Namun demikian, ia mengakui jika hal tersebut belum menyerap penggunaan sampah plastik dalam jumlah besar.
"Cuma memang hanya menyerap berapa persen dari produksi sampah, tidak besar. Makanya kalau UMKM paving blok ini diberdayakan, diharapkan bisa lebih banyak menyerap produksi sampah plastik atau bahkan bisa memanfaatkan semua. Jadi sampah plastik yang terkumpul di TPS 3R tidak sampai ke TPA," tukasnya. (zac)SUMBER : RADAR TARAKAN