TARAKAN - Menindaklanjuti keluhan warga terkait tumpukan sampah di beberapa kelurahan, termasuk di Kelurahan Karanganyar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan menggelar rapat koordinasi bersama lurah dan para pengawas pengangkutan sampah pada Selasa (21/10/2025) lalu. Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala DLH Tarakan dan bertujuan menyusun langkah cepat penanganan di lapangan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Tarakan, Edhy Pujianto, S.P., M.P., mengatakan rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari berbagai laporan masyarakat yang belakangan marak muncul, terutama terkait sampah yang sempat menumpuk akibat gangguan jadwal pengangkutan.
Rapat kami bersama para lurah dan pengawas pengangkutan dipimpin langsung oleh Kepala DLH. Kami membahas langkah konkret agar persoalan serupa di beberapa titik, termasuk di Karanganyar, bisa segera ditangani, ungkapnya, Ahad (26/10/2025).
Menurut Edhy, dari hasil evaluasi di lapangan, penyebab utama penumpukan sampah di sejumlah TPS adalah aktivitas pembuangan di luar jam resmi, yang dilakukan oleh oknum warga yang belum tergabung dalam Program Sampah Semesta Mandiri. ââ¬ÅKami temukan ada warga yang membuang sampah menjelang subuh, di luar jadwal yang telah disepakati, sehingga menyebabkan penumpukan, jelasnya.
Selain itu, DLH juga masih dalam proses transisi pemindahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dari Aki Babu ke Juata Kerikil. Peralihan ini sempat memengaruhi kecepatan pengangkutan di beberapa titik.
Masa transisi ini memang berdampak pada pengangkutan di beberapa kelurahan, karena jalur dan armada menyesuaikan dengan sistem baru di TPA Juata Kerikil, terangnya.
Dalam rapat tersebut, DLH bersama pihak kelurahan menyepakati sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pengelolaan sampah, di antaranya pemasangan pagar dan portal di akses TPS, penambahan jadwal pengangkutan, serta kerja bakti gabungan di wilayah yang mengalami penumpukan. Kami sudah sepakati untuk memperketat akses ke TPS, menambah jadwal angkut, dan melakukan kerja bakti bersama lurah, RT, dan warga, katanya.
Selain itu, DLH juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Program Sampah Semesta Mandiri, agar sistem pengumpulan dan pengangkutan bisa berjalan seragam di seluruh wilayah kota. ââ¬ÅKami mengimbau warga ikut program Sampah Semesta Mandiri supaya tidak lagi ada yang buang di luar jadwal. Kalau semua terlibat, pengelolaan akan jauh lebih tertib, ujarnya.
Edhy menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan mingguan bersama kelurahan dan kelompok pengelola sampah (KSM) untuk memastikan seluruh langkah tindak lanjut berjalan sesuai rencana. ââ¬ÅEvaluasi akan kami lakukan rutin setiap minggu, terutama selama masa transisi ini, agar tidak ada lagi penumpukan di lapangan, tukasnya.
Sementara itu, warga sekitar TPS Karang Anyar menyambut baik langkah cepat yang dilakukan DLH. Riduan, salah seorang warga RT 35, mengatakan tumpukan sampah beberapa pekan terakhir memang membuat lingkungan menjadi tidak nyaman. ââ¬ÅSampahnya sempat numpuk dan baunya sampai ke rumah. Tapi sekarang kami lihat sudah mulai dibersihkan, mudah-mudahan berlanjut terus, ujarnya.
Hal senada disampaikan Ayu Soraya, warga lain yang rumahnya tak jauh dari TPS tersebut. Ia berharap selain penanganan teknis, pengawasan terhadap waktu pembuangan juga diperketat agar tak ada lagi warga yang membuang sembarangan. ââ¬ÅKalau memang bisa begitu ya bagus ada petugas jaga malam atau dipasang pagar lagi, supaya orang yang buang sembarangan bisa dicegah, tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli
SUMBER : benuanta.co.id