TARAKAN - Kegiatan Jumpa Pagi Pemerintah Kota Tarakan pada Selasa, 2 September 2025, diawali dengan pembinaan rohani, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., menekankan pentingnya menjaga kondusivitas di berbagai lini. Para kepala perangkat daerah diminta untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang berpotensi menimbulkan suasana tidak kondusif, baik di internal organisasi maupun di tengah masyarakat.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan sejumlah agenda, di antaranya:Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Tarakan dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Kalimantan Utara terkait pemeriksaan serta pendampingan psikologis bagi perempuan korban kekerasan dan anak yang memerlukan perlindungan khusus; Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Politeknik Negeri Nunukan dan Pemerintah Kota Tarakan tentang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pembangunan daerah; dan juga Penyampaian hasil program Pembinaan Desa Cantik 2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan, sekaligus peluncuran website Desa Cantik Kelurahan Pamusian oleh Wali Kota Tarakan.
Rangkaian Jumpa Pagi kemudian dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Perkembangan Situasi Terkini bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring dan dihadiri sejumlah unsur seperti Forkopimda dan pimpinan instansi. Selain memaparkan kondisi inflasi nasional, Mendagri memberikan arahan yang senada dengan arahan Wali Kota dalam jumpa pagi hari ini, antara lain memperkuat kekompakan seluruh unsur, menggelar doa untuk kedamaian, menggencarkan program pro rakyat, menunda kegiatan yang bersifat pemborosan, serta memperkuat sistem keamanan lingkungan di masyarakat.
Mengenai perkembangan inflasi, sejauh ini kondisi menunjukkan bahwa inflasi di Kota Tarakan masih dalam keadaan terkendali. Berdasarkan data, inflasi month to month (MoM) di Kota Tarakan tercatat sebesar -0,07 persen, sedangkan inflasi year on year (YoY) berada pada angka 2,01 persen, serta inflasi tahun kalender 1,50 persen.