KBRN, Tarakan: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan mencatat, pengangguran di Tarakan telah menembus angka 6.216 jiwa dari total keseluruhan penduduk. Menurut Kepala BPS Tarakan Umar Riyadi, angka ini cukup tinggi. Dari angka tersebut, sebesar 22 persen adalah lulusan sarjana. Hal ini menunjukkan pendidikan formal tidak sepenuhnya menjamin akan terpenuhinya kebutuhan pekerjaan.
"Keterampilan atau skill itu penting, dunia kerja juga butuh lulusan yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan pasar," ungkapnya, Selasa (6/5/2025)
Ia mengatakan, masalah pengangguran tidak selalu tentang minimnya lapangan pekerjaan, terkadang juga tentang kesiapan diri sendiri untuk bersaing dan mengasah kemampuan sembari mengikuti perkembangan zaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Tarakan, Agus Sutanto mengatakan, akan berupaya membuka job fair pelatihan berbasis kompetensi.
"Perlu bekal pelatihan berbasis kompetensi untuk para pencari kerja walaupun bantuan dari kementrian berkurang tahun ini, akan diupayakan sekitar Agustus. Dominasi terbesar pencetak angka pengangguran di Tarakan sendiri adalah pada lulusan SMA/SMK yaitu sebesar 65 persen lebih. ," katanya.
Sumber : RRI Tarakan