KBRN, Tarakan : Kepala Perum Bulog Divre Tarakan, Apriansyah meyakini beras yang beredar di Tarakan tidak dioplos atau dicampur dengan beras lain.
ââ¬ÅUntuk beras ini disalahgunakan, sebenarnya biayanya cukup besar. Jadi kecil kemungkinan di kota Tarakan ada seperti mencampur dengan beras lain,ââ¬Â ujar Apriansyah kepada awak media, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, terjadinya praktek beras oplosan di sentra produksi karena ada beras lain untuk menjadi bahan oplosan.
Namun untuk di Tarakan, semua beras datang dari luar sehingga jika mau dioplos, akan memakan biaya tinggi dan itu merugikan mereka yang ingin melakukan praktek mengoplos beras.
Adapun beras yang ada di gudang Bulog Tarakan, menurut Apriansyah, 95 persen merupakan beras impor dari dari Thailand dan Vietnam. (Rajab)