Berdasarkan pada data survei Status Gizi Indonesia ( SSGI ) Tahun 2021-2023 Privalensi Balita Stunting Kota Tarakan mengalami penurunan dimana di tahun 2021 angka privalensi stunting sebesar 25,90 persen ,angka ini masih di bawah Provinsi Kalimantan Utara yatu 27,5 persen namun masih diatas rata-rata Nasional yang sebesar 24,4 persen. Berbagai upaya di lakukan oleh Pemerintah Kota Tarakan dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui pelaksanaan intervensi sensitive dan spesifik sehingga di tahun 2022 terjadi penurunan sebesar 10,5 point sehingga angka privalensi stunting menjadi 15,40 Persen. Adapun hasil pengukuran Survei Kesehatan Indonesia ( SKI ) Tahun2023 angka privalensi stunting Kota Tarakan menjadi 14,80 persen dan angka ini di bawah rata-rata provinsi dan nacional yaitu 21,5 persen
Sedangkan berdasarkan pada data E-PPGBM prevalensi Balita Stunting menunjukkan perkembangan yang makin baik dari tahun 2021 dimana sejak Kota Tarakan ditetapkan sebagai Lokus Stunting dimana angka privalensi stunting 8,19 persen atau sebanyak 624 Balita stunting, tahun 2022 angka privalnsi stunting sebesar 8,24 persen atau sebanyak 811 balita dan tahun 2023 turun menjadi 4,56 persen atau sebanyak 655 balita. Tahun 2024 setelah Kota Tarakan di jabat oleh PJ Walikota angka privalensi stunting terjadi penurunan dimana pada Triwulan pertama sebesar 3,99 persen atau 572 balita stunting kemudian pada triwulan ke dua sebesar 3,84 persen atau 542 balita dan pada triwulan ke tiga sebanyak 3,87 persen atau sebanyak 534 balita stunting dengan persentase jumlah balita yang di timbang dan di ukur sebanyak 13.785 balita atau 96,88 persen.
Hal ini tidak terlepas dari upaya pencegahan dan penurunan stunting yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tarakan yang di lakukan secara konvegen dengan melibatkan lintas sector dan lintas program melalui pelaksanaan intervensi sensitive dan spesifik. Adapun Program pencegahan dan penanganan stunting termasuk keluarga beresiko stunting telah di rencanakan dan anggarkan sebesar Rp. 37.620.856.134,-
Adapun upaya yang telah di lakukan adalah Pemberian PMT bahan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang, Pemberian PMT berupa Daging Ayam dan Telur bagi Balita Stunting, Gerakan Minum Tablet Tambah Darah ( TTD ) di sekolah, Pemeriksaan Antenatal care dengan menggunakan USG di Puskesmas, Kelas Ibu Hamil dan Kelas Balita, Pelayanan KB MKJP secara gratis, Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Balita, Audit Kasus Stunting bagi Balita, Ibu Hamil dan Catin dan diseminasi kasus Audit Stunting, Lomba Inovasi Stunting, Publikasi Stunting, Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin, Pengadaan BKB Kit, Penyediaan Pengelolaan air limbah domestik berupa IPAL (Karang Anyar Pantai), Septi Tank (Kampung Empat) dan Penyediaan sistem air minum (Kecamatan Tarakan Utara, Tarakan Barat), Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Distribusi Air Minum dan Pengadaan Sambungan Rumah