KBRN, Tarakan: Dalam peringatan hari santri ke 10 Tahun, pejabat Sementara Walikota Tarakan Bustan menyampaikan isi pidato dari Kementrian Agama. Dalam pesannya, bustan menyatakan, seorang santri mempunyai tugas melanjutkan perjuangan para Kyai seperti pada bait pada kitab Alfiah Ibnu Malik.
Dimana tema Hari Santri Kali ini adalah menyambung juang merengkuh masa depan mempunyai 2 penegasan. Yaitu santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan pendahulu, yang telah berjuang demi kemerdekaan, dan Santri zaman sekarang harus mempunyai semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
"Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat bukan angkat Cermin, dan bercermin. Jika para pendahulu telah mewariskan nilai-nilai Luhur untuk bangsa maka santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekedar main - main, juga berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik,"ujarnya
Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober di seluruh Indonesia. Peringatan ini tidak hanya menyoroti peran penting santri dan pondok pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menjadi momen untuk mengenang sejarah perjuangan umat Islam di Indonesia.
Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari menyerukan fatwa yang kemudian dikenal sebagai "Resolusi Jihad". Fatwa ini menjadi pemicu berbagai gerakan umat Islam, termasuk para santri, dalam melawan penjajahan.
Sumber : RRI.co.id