14 Jul 2025 - 21:02
KBRN, Tarakan: Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan masih menyisakan ratusan pegawai honorer, meski telah melaksanakan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam dua tahap.
Dari hasil seleksi tahap 2, Pemkot Tarakan hanya menerima 83 orang. Terdiri dari 30 orang untuk formasi tenaga teknis, 51 orang untuk tenaga pendidik dan 2 orang untuk tenaga kesehatan.
Sedangkan jumlah pendaftar untuk guru mencpaai 69 orang, tenaga teknis 682 orang dan tenaga kesehatan 9 orang.
Hal itu juga diakui Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tarakan, Saaduddin Hakim.
Ia mencontohkan untuk tenaga teknis saja masih tersisa 500an orang. Karena pada tahap 2 hanya diterima 30 orang, termasuk 1 orang yang masuk optimalisasi karena tidak lulus di tahap 1.
âPasti masih ada. Pendaftar (tenaga teknis) ada 682, yang diterima hanya 29 misalkan. Berarti kan masih 650an masih. Itu yang teknis saja,â ujar Saaduddin Hakim, Senin (14/7/2025).
Mereka ini, menurut Saaduddin didominasi pegawai honorer kategori pramu bakti. Seperti supir, cleaning service, satpam, penjaga malam dan lain-lain.
Mereka tidak masuk dalam data base Badan Kepegawaian Negara (BKN). Namun telah mengabdi minimal 2 tahun.
Saaduddin menilai, sebenarnya tidak menjadi kewajiban bagi Pemkot Tarakan untuk menata mereka. Karena sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, yang diprioritaskan adalah pegawai honorer yang masuk data base BKN.
âArtinya bukan menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan penataan terhadap itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023,â tutur Saaduddin.
Disinggung apakah Pemkot Tarakan akan membuka lagi penerimaan PPPK untuk memberikan kesempatan bagi tenaga honorer yang masih tersisa? Saaduddin Hakim belum bisa memastikan.
Pihaknya menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat maupun arahan dari Wali Kota Tarakan selaku pejabat pembina kepegawaian. (Rajab)
Sumber : RRI Tarakan