Baru-baru ini, pemerintah menemukan fakta yang cukup bikin khawatir: dari 212 merek beras yang beredar, sebanyak 85,56% di antaranya tidak sesuai standar mutu. Artinya, sebagian besar dari kita berpotensi mengonsumsi beras yang kualitasnya nggak layakâbahkan bisa jadi beras oplosan atau palsu.
Beras oplosan ini bisa mengandung campuran bahan yang tidak sesuai standar, atau bahkan mengandung unsur berbahaya. Kalau dibiarkan, ini nggak cuma merugikan secara ekonomi, tapi juga bisa membahayakan kesehatan keluarga kita.
Ada beberapa ciri yang bisa kamu kenali dari beras yang nggak wajar. Misalnya, bentuk dan teksturnya terlihat terlalu halus, licin, dan mengilap secara berlebihanâbeda dengan beras normal yang biasanya punya guratan alami. Kalau kamu mencium aroma yang aneh seperti bau sangit, bahan kimia, atau bahkan bau plastik, itu juga bisa jadi tanda kalau beras tersebut sudah dimanipulasi.
Saat direndam, beras palsu biasanya mengapung. Ketika dimasak, nasinya pun seringkali jadi terlalu lembek, lengket banget, gampang hancur, atau justru nggak matang-matang. Bahkan ada beras oplosan yang bisa meleleh saat dibakar, karena mengandung plastik!
Beras oplosan juga lebih cepat rusak kalau disimpan, warnanya tidak merata, dan ukuran butirannya nggak seragamâpanjang-pendek campur jadi satu. Biasanya, beras seperti ini dijual dengan harga jauh lebih murah dari pasaran, dengan kemasan yang terlihat asal-asalan: sobek, tidak rapi, atau bahkan tanpa label yang jelas.
Makanya, penting banget buat jadi konsumen yang lebih waspada. Jangan tergiur harga murah kalau ternyata isinya berisiko tinggi. Pilih beras dari produsen terpercaya, pastikan kemasannya jelas dan sesuai standar, dan perhatikan betul ciri-cirinya sebelum kamu beli.
#IndonesiaBaik #YangMudaSukaData #EdukasiInformasi #Infografik #Beras #BerasOplosan #BerasPalsu #Pangan #Pertanian #KomdigiNewsroom
Sumber FB : IndonesiaBaik.Id